PDIP Kuasai 38 Dapil, Prediksi Hanya Raih 109 Kursi
"Jika melihat presentasi dapil provinsi masih banyak kesalahan mendasar, artinya banyak di tingkat bawah tidak patuh dengan prosedur KPU untuk melakukan hitung dan rekapitulasi yang benar. Padahal ada data pemilih, pengguna hak pilih, dan"surat"suara," kata Daniel di sela-sela diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat (Jakpus), Sabtu (10/5).
Dia juga menyatakan bahwa kesalahan tersebut terjadi hampir di seluruh provinsi di tanah air. "Hampir seluruh provinsi yang presentasi di KPU itu bermasalah dengan data dasar, artinya KPU dan jajarannya dan pengawasannya, tidak memahami rekapitulasi. Tidak melulu soal hasil, tapi integritas data. Itu rata di semua provinsi," tegas Daniel.
Agar tidak mengulang kesalahan serupa saat Pilpres nanti, Daniel mengusulkan untuk menonaktifkan dan mempidana petugas KPU daerah yang terbukti melakukan pelanggaran. Hal serupa diharapkan juga berlaku untuk panitia pengawas (panwas) dari Bawaslu. "Oleh karena itu ke depan bagaimana terkelola dengan baik, baik dari KPU dan pengawasan sehingga peserta pemilu sudah enjoy," ujarnya.
Koordinator Komite Pemilih"Indonesia"(Tepi) Jerry Sumampouw menambahkan, banyaknya persoalan hasil rekapitulasi dan penghitungan suara di tingkat provinsi yang terlanjur diputihkan oleh KPU pusat, dipastikan bakal membebani Mahkamah Konstitusi (MK). "Oleh sidang pleno di KPU, hal itu (kesalahan KPU provinsi) dimaafkan dengan catatan. Catatan itu mau mengatakan silahkan melakukan lanjutan gugatan di MK. Jadi KPU secara langsung membuka ruang itu setelah ini berperkara di MK. Jangan di sini lagi," terang Jerry.
Jerry menduga, hal tersebut dilakukan KPU lantaran tidak lagi mementingkan kesalahan dari jajarannya di daerah saat detik-detik terakhir batas waktu penetapan perolehan suara Jumat (9/5) kemarin. "Maksud saya ada hal-hal yang di awal-awal menjadi penting tapi di bagian akhir sudah dianggap tidak penting lagi. Karena mengejar waktu. Mekanismenya tidak konsisten," imbuhnya. (bay/dod)
Distribusi Kemenangan per Dapil DPR Pileg 2014
* PDIP: 38 dapil
* Partai Golkar: 25 dapil
* PKB: 7 dapil
* Partai Gerindra: 3 dapil
* Partai Demokrat: 2 dapil
* Partai Nasdem: 1 dapil
* PAN: 1 dapil
* Total: 77 dapil
Prediksi Perolehan Kursi DPR RI 2014-2019
1. PDIP: 23.681.471 (18,95 persen), 109 kursi
2. Partai Golkar: 18.432.312 (14,75 persen), 91 kursi
3. Partai Gerindra: 14.760.371 (11,81 persen), 73 kursi
4. Partai Demokrat: 12.728.913 (10,19 persen), 61 kursi
5. PAN: 9.481.621 (7,59 persen), 49 kursi
6. PKB: 11.298.957 (9,04 persen), 47 kursi
7. PKS: 8.480.204 (6,79 persen), 40 kursi
8. PPP: 8.157.488 (6,53 persen), 39 kursi
9. Partai Nasdem: 8.402.812 (6,72 persen), 35 kursi
10. Partai Hanura: 6.579.498 (5,26 persen), 16 kursi
Total: 560 kursi
Perolehan Kursi 2009-2014
1. Partai Demokrat, 148 kursi (26,40 persen)
2. Partai Golkar, 106 kursi (18,92 persen)
3. PDIP, 94 kursi (16,78 persen)
4. PKS, 57 kursi (10,17 persen)
5. PAN, 46 kursi (8,21 persen)
6. PPP, 38 kursi (6,78 persen)
7. PKB, 28 kursi (5,00 persen)
8. Partai Gerindra, 26 kursi (4,64 persen)
9. Partai Hanura, 17 kursi (3,04 persen)
Total: 560 kursi