Pedagang Korban Kebakaran Pasar Atas Tolak Relokasi
Pertemuan kemarin itu, selain dihadiri ratusan pedagang juga dihadiri Wakil Walikota Irwandi, Sekdako Yuen Karnova, Ketua DPRD Beny Yusrial, Kapolres Bukittinggi Arly Jumhana, Dandim 0304 Agam Salim Kurniawan, Kajari da Kepala SOPD.
Hanya saja, pernyataan yang dikemukakan wali kota untuk merelokasi pedagang ke Jalan Perintis Kemerdekaan langsung ditolak pedagang korban kebakaran Pasa Ateh. Menurut pedagang, tempat relokasi yang akan disediakan itu hanya akan menghabiskan uang negara saja.
Pedagang tidak ingin direlokasi ke sana dengan alasan tidak diminati. “Jika direlokasi ke Jalan Perintis Kemerdekaan, kami menolak. Kami minta pemko agar bisa berjualan di seputar kawasan Pasa Ateh seperti di kawasan pelataran Jam Gadang, Jalan Minangkabau dan Kampung Cina,”sebut Moli, salah seorang pedagang.
Moli menyebutkan, atas musibah yang terjadi, umumnya pedagang korban kebakaran ikhlas, tapi ke depannya berharap bagaimana pedagang bisa kembali berjualan dengan cepat. Apabila direlokasi ke Jalan Perintis Kemerdekaan, tentu membutuhkan waktu cukup lama.
“Sekaitan itu, kami berharap kepada pemko dapat mengizinkan kami berjualan di seputaran Pasa Ateh,” harap Moli.
H. Aswir Ibrahim, Ketua Persatuan Pedagang Pusat Pertokoan Pasar Bertingkat (P4B), mengatakan, mengingat situasi perekonomian saat ini sedang lesu, pedagang mengharapkan agar Pasa Ateh bekas kebakaran dapat direnovasi berat. Dalam menentukan layak atau tidak layaknya Pasa Ateh dipakai kembali, harus didatangkan tim indenpenden untuk melakukan penilaiannya.
"Tetapi yang jelas, para pedagang keberatan direlokasi ke Jalan Perintis Kemerdekaan dekat Pasar Bawah. Pedagang meminta relokasi di sekitaran Jam Gadang atau di Jalan Minangkabau atau dikawasan Kampung Cina. Sebab, dari pengalaman relokasi sebelumnya di Jalan Perintis Kemerdekaan, lokasi tersebut kurang diminati pembeli,”papar H. Aswir. (rul)