Pejabat Australia Ingin Prioritaskan Pengungsi Minoritas Kristen Suriah
Sementara itu Menlu Bishop menjelaskan, pemeritah Australia sedang mencari cara terbaik dalam menawarkan perlindungan temporer atau permanen bagi mereka yang melarikan diri dari krisis.
"Saya kira minoritas Kristen selama ini disiksa di Suriah dan bahkan jika konfliknya selesai mereka akan tetap disiksa," ujarnya.
"Makanya, saya yakin fokus kami nantinya adalah memastikan adanya akses kepada etnis dan kelompok agama yang disiksa yang tidak akan memiliki tempat kembali bahkan jika konflik selesai," tambah Menlu Bishop.
Kategori itu, katanya, mencakup warga Maroni, Yazidi, dan Druze, serta minoritas lainnya yang tersebar di Suriah dan Irak.
"Kami akan fokus pada para pengungsi yang berada di kamp-kamp pengungsi di Lebanon, Jordan, dan Turki," tambahnya.
Secara terpisah Senator Cory Bernardi dari faksi pemerintah juga mengemukakan agar Australia perlu fokus pada pengungsi dari kelompok minoritas.
"Warga Kristen di Timur Tengah termasuk kelompok penduduk yang paling tersiksa di dunia," katanya.
Bernardi, yang menginisiasi sebuah Komite Senat untuk menyelidiki sertifikasi halal di Australia, juga mempertanyakan motivasi puluhan ribu pengungsi yang kini memasuki Eropa.