Pejabat Disdikpora Gelap Mata Lihat Siswi SMP, Dibawa ke Tempat Sepi
Setelah Mawar membeli tipe-x dan penghapus, DR kembali melancarkan rayuan.
Namun, Mawar lagi-lagi menolak tawaran DR.
“Pada saat kerja kelompok ada tulisannya yang salah. Jadi, keponakan saya keluar beli tipe-x. Bapak itu (pelaku) datang dan menabrak dari belakang. Bapak itu minta maaf. Tapi anaknya (korban) bilang tidak apa-apa, Om,” kata Jamaluddin di Kantor Kaltim Post Group Biro Penajam, Selasa (25/4).
Dia menambahkan, DR sempat bertanya tentang keluarga Mawar.
“Pelaku bertanya ke korban, ‘Kamu sering naik motor Vespa sama bapakmu, ya? Bapakmu kerjaannya apa?’ Keponakan saya menjawab kalau kerja di percetakan,” terang Jamaluddin.
Menurut Jamaluddin, DR langsung berpura-pura ingin memesan stempel.
DR meminta diantar ke rumah Mawar untuk bertemu orang tua siswi salah satu sekolah menengah pertama (SMP) itu.
Awalnya, korban menolak. Mawar hanya memberikan petunjuk letak kediamannya karena malam itu orang tuanya ada di rumah.