Pekerja Migran Asal Tangerang Meninggal di Arab Saudi, Penyebabnya?
Iis juga mengatakan Pemerintah Kabupaten Tangerang sudah melakukan upaya penyelidikan terkait perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) yang memberangkatkan Jumhanah ke luar negeri.
"Disnaker sesuai dengan kewenangan, kami sudah melakukan upaya secepatnya bersurat ke Kemenlu, kemudian meminta kesediaan sponsor yang dulu memberangkatkan untuk bertanggung jawab membiayai pemulangan jenazah. Sampai saat ini sponsornya belum bisa dihubungi," katanya.
Sementara itu, Kabidhumas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga menyatakan penyidik dari Ditreskrimum Polda Banten sudah melakukan pemeriksaan terhadap keluarga korban yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang.
"Penyidik dipimpin Kasubdit Renakta Kompol Herlia Hartarani mengeksplore informasi dengan mendatangi rumah korban di Kecamatan Gunung Kaler, Tangerang pada Selasa (10/1) kemarin," katanya.
Dia mengatakan dari hasil pemeriksaan dan penyelidikan terhadap keluarga, korban berangkat ke Arab Saudi dan bekerja sebagai asisten rumah tangga.
"Korban sudah empat kali berangkat ke luar negeri dan sempat pulang ke Indonesia pada Februari 2022," ujarnya.
Dia menambahkan, penyelidikan masih terus dilakukan oleh Satgas TPPO Ditreskrimum Polda Banten terkait peristiwa tersebut untuk mengungkap P3MI mana yang memberangkatkan korban dan apakah benar korban berangkat ke luar negeri secara ilegal.
"Dalam penyelidikan awal, Satgas TPPO Ditreskrimum Polda Banten telah melakukan permintaan keterangan kepada orang tua, adik dan anak korban," kata Kombes Shinto. (Antara/jpnn)