Pelajar Perawan Dihargai Rp3 Juta
Senin, 18 Februari 2013 – 09:31 WIB
Dan, seperti yang disebutkan diatas, bahwa indikasi pelajar yang tergoda menelusuri bisnis ini adalah selalu menggunakan kost sebagai tempat pelarian dari orangtua. "Kebanyakan mereka mengaku "ngekost" karena letak sekolah yang jauh dari rumah. Kost dijadikan alasan bagi pelajar seperti ini untuk melakukan aksinya tersebut,"Â terang Mariyam seraya menegaskan bahwa motif pendorong para pelajar putri memasuki dunia hitam ini, yang terutama adalah tekanan ekonomi.
"Meskipun masih terbilang pelajar, namun keinginan anak remaja saat ini yang cenderung ingin dikatakan "gaul" mendesak mereka untuk menjual harga diri mereka. Mereka kadang didesak keinginan punya ponsel keren, atau barang-barang milik temannya yang Ia tidak punya, sehingga nekad bergabung di dalamnya,"Â imbuh Mariyam mengakhiri.
Selain WPS (wanita Penjaja Sek) pelajar, di Tarakan juga mulai berkembang gaya hidup lainnya, seperti munculnya kaum gay, LSL (Laki-laki yang berhubungan Seks dengan Laki-laki), Waria (Wanita-Pria) dan lainnya. Berdasarkan pemetaan populasi kunci di Tarakan oleh KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Kota Tarakan yang dilakukan sejak awal Desember 2012, diketahui ada 191 orang WPS tidak langsung, Waria sebanyak 63 orang, gay sebanyak 11 orang, LSL sebanyak 35 orang, dan WPS langsung sebanyak 167 orang.