Pelaku Bisnis Hingga Ustaz Adi Hidayat Meriahkan GWU 10 di Yogyakarta
"Kita tidak mungkin hidup miskin, kalau berbasis masjid. Dahulu para sahabat tidak ada yang mewakafkan masjid, tetapi yang diwakafkan adalah wakaf produktif. Maka dari wakaf produktif itu, bisa dibangun masjid, sekolah, dan lain-lain,” paparnya.
Ustaz Jazir memberikan banyak contoh terkait dampak positif wakaf produktif. Salah satunya pada kemajuan Masjid Jogokariyan, saldo bersih yang didapat dari penginapan di atas Masjid sebesar Rp 40 Juta/bulan.
Hotel tersebut dibangun dengan dana wakaf. Terdiri dari 13 pintu, sudah lengkap dengan AC, tempat tidur, dan lain-lain. Adapun Infaq masjid sepenuhnya digunakan untuk kepentingan masyarakat sekitar.
Selain penginapan, Jogokariyan juga memiliki program Yayasan Guru Mulia, sebuah program hasil wakaf produktif untuk membantu pembiayaan gaji guru.
Ini sekaligus menjadi upaya dalam menciptakan lembaga pendidikan yang berkualitas, guru yang berkualitas, namun seluruh biayanya tidak dibebankan kepada orang tua.
Acara ini makin seru dengan hadirnya Ustaz Adi Hidayat. Dia turut memberikan semangat kepada para peserta lewat pemaparannya mengenai pengusaha muslim.
"Muslim berasal dari kata Islam. Islam artinya tunduk, taat, mutlak tanpa tanya. Jadi, Muslim adalah orang yang tunduk, taat, mutlak tanpa tanya,” ungkap beliau.
Secara umum, gelaran GWU 10 fokus pada perbincangan soal transformasi bidang bisnis, mulai dari transformasi digital, produk, cara pemasaran, berubahnya UMKM menjadi korporasi hingga bagaimana transformasi menuju IPO di pasar saham. (jlo/jpnn)