Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pemahaman Pancasila Luntur, Paham Radikal Subur

Kamis, 29 September 2016 – 19:15 WIB
Pemahaman Pancasila Luntur, Paham Radikal Subur - JPNN.COM
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan berpidato dalam Forum Koordinasi dan Sinkronisasi Kewaspadaan Nasional di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (29/9). Foto: Trimujoko Bayuaji/Jawa Pos

jpnn.com - CIREBON - Berkembangnya paham radikalisme dan terorisme di tanah air menjadi hal penting yang patut diwaspadai masyarakat saat ini. Munculnya paham kekerasan dan teror itu sedikit banyak disebabkan karena lunturnya pemahaman terhadap Pancasila dan wawasan kebangsaan saat ini.

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyampaikan hal itu berpidato dalam  Forum Koordinasi dan Sinkronisasi Kewaspadaan Nasional di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (29/9). Menurut dia, saat ini perilaku berlandaskan Pancasila semakin lemah.

"Masyarakat lebih mementingkan kepentingan pribadi dan golongan. Ada upaya berlomba-lomba menghianati negeri," kata Zulkifli.

Ia menambahkan,  jika perilaku Pancasila tidak dilaksanakan di kehidupan sehari-hari, paham yang baru akan masuk. Munculnya paham radikalisme dan terorisme saat ini merupakan salah satu indikator minimnya pemahaman dan pelaksanaan perilaku Pancasila.

"Lemahnya wawasan kebangsaan, pemahaman agama yang menyimpang, mungkin inilah yang namanya proxy war seperti yang pernah disampaikan Panglima TNI," ujarnya.

Zulkifli pun menilai sosialisasi empat pilar kebangsaan yang di dalamnya mencakup Pancasila tidak bisa hanya dilakukan MPR saja. Perlu ada sinergi dan keterlibatan dengan instansi pemerintah dan masyarakat.

Dalam hal ini, Zulkifli mendorong perlunya menghidupkan lagi penataran Pedoman Penghayatan dan Pelaksanaan Pancasila (P4) demi sosialisasi nilai-nilai luhur bangsa. "Saya sudah berbicara dengan Presiden terkait hal ini," ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu.

Di tempat sama, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyatakan, saat ini ancaman negara dari invasi negara lain terbilang kecil. Negara yang berani melakukan invasi ke negara lain akan mendapatkan kutukan dunia internasional.

CIREBON - Berkembangnya paham radikalisme dan terorisme di tanah air menjadi hal penting yang patut diwaspadai masyarakat saat ini. Munculnya paham

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News