Pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi, Bukti Pemerintah Serius Mengatasi Banjir Jakarta
“Ini merupakan upaya pemerintah mengendalikan banjir,” kata Sofyan saat bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono meninjau progres pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi di Bogor, Rabu (5/5).
Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan dua bendungan tersebut dapat menampung lebih dari 6 juta kubik air. Selain ditampung, katanya, air juga dapat dikontrol sehingga tidak langsung mengalir deras ke Jakarta.
Luhut meyakini kalau dua bendungan ini sudah jadi akan mengurangi 12 persen potensi banjir di Jakarta. “Daya tampung air di Jakarta hanya 2.000 debit air sedangkan ketika banjir ada 3.000 debit air yang masuk ke Jakarta, artinya ada 1.000 debit air yang jadi permasalahan dan harus segera diatasi,” katanya.
Luhut mengatakan kerja sama antara pemerintah kabupaten, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan pemerintah pusat dalam hal pengendalian banjir melalui pembangunan dua bendungan itu sudah matang dan menjadi contoh kerena koordinasinya sangat bagus.
"Kami berharap Juli mendatang dua bendungan itu bisa selesai. Pekerjaan ini sangat masif yang dapat mengurangi banjir di Jakarta. Kita juga akan bekerja sama dengan Kodam untuk mendisiplinkan masyarakat kerena manfaat bendungan ini sangat baik," ujarnya.
Basuki Hadimuljono menjelaskan sebagai bendungan kering, pengoperasiannya akan berbeda dengan yang lain. Kedua bendungan ini baru akan digenangi air pada musim hujan sehingga saat musim kemarau bendungan ini akan kering.
“Dry dam di Ciawi dan Sukamahi ini merupakan yang pertama dibangun di Indonesia dan kedua bendungan ini bukan hanya untuk keperluan irigasi maupun air baku tetapi untuk meningkatkan kapasitas pengendalian banjir,” jelasnya.
Hadir dalam peninjauan pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko, Bupati Bogor Ade Yasin, Direktur Jenderal PPTR Kementerian ATR/BPN Budi Situmorang serta Kepala Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat Yusuf Purnama. (*/jpnn)