Pembantu Bom Panci Ternyata Punya Laboratorium Peledak
jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengungkapkan, pembantu bom panci Bandung bernama Agus Sujatno alias Abu Muslim memiliki laboratorium produksi bom di rumahnya di Kebun Gadang III, Maleker, Batu Nunggal, Kota Bandung.
Dalam lab ini, kata Boy, Agus merakit bom panci yang digunakan Yayat Cahdiyat alias Abu Salam di Lapangan Pandawa, Bandung, 27 Februari lalu.
"Bom yang meledak di Lapangan Pandawa ini dibuat di laboratorium Agus,” kata Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (13/3).
Boy juga menjelaskan, pihaknya juga menyita sejumlah zat kimia dan bahan baku pembuatan peledak jenis Triacetone Triperoxide (TATP). Kemudian, ada juga sebuah panci, lima baterai, kabel, H2O2, bayclin, pembersih lantai, dan asam nitrat.
"Serta ditemukan racikan bom yang telah dilakukan disposal. Termasuk, termometer dan tas ransel,” terang dia.
Boy menjelaskan dengan detail, pihaknya menemukan TATP seberat 12 kg di rumah Agus. Jika diledakkan, maka bom tersebut berdaya ledak yang menghasilkan kekuatan ledakan mencapai 5.300 meter per detik.
"Sehingga, mampu menyebabkan efek dari mata rantai ledakan yang lebih luas. Jadi termasuk high explosive primer. Dia (TATP) ini sensitif dengan gesekan,” tandas Boy.
Seperti diketahui, Detasemen Khusus 88 Antiteror mengamankan dua pendukung aksi teror Bandung, Yayat Cahdiyat. Mereka adalah Agus Sujatno alias Abu Muslim, pembantu logistik dan survey. Dan Soleh alias Gun-gun yang merupakan donatur.(Mg4/jpnn)