Pemberontak Syria Tembak Jatuh Sukhoi Rusia, Amerika Panik
jpnn.com, DAMASKUS - Jet Sukhoi-25 Rusia ditembak jatuh di Kota Khan Al Subl, Syria, Sabtu (5/2). Hayat Tahrir Al Sham mengaku sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Kelompok pemberontak Syria itu kabarnya melepaskan tembakan dari Kota Masraan yang berlokasi di sebelahnya.
”Ini cara kami membalas penderitaan yang mereka (Rusia) ciptakan untuk rakyat kami. Para penjajah itu harus tahu bahwa zona udara kami bukanlah tempat piknik. Mereka tidak bisa seenaknya melintasi zona udara kami tanpa membayar harga yang setimpal,” kata Mahmoud Turkomani, komandan senior Hayat Tahrir Al Sham.
Media-media Barat melaporkan bahwa Sukhoi-25 itu ditembak jatuh oleh militan. Namun, alat yang digunakan Hayat Tahrir Al Sham dalam aksi Sabtu itu masih menjadi perdebatan.
”Ada yang menyebut senapan mesin otomatis. Tapi, laporan lain menyebut rudal. Masih simpang siur,” kata Richard Weitz, pengamat militer dari Hudson Institute.
Jika benar Sukhoi-25 itu jatuh karena rudal, lanjut dia, Hayat Tahrir pasti menggunakan rudal canggih yang bisa menembak pesawat. Tudingan otomatis langsung mengarah ke Amerika Serikat (AS). Washington diduga kuat memasok senjata untuk Hayat Tahrir.
Pemerintahan Presiden Donald Trump pun buru-buru membantah keras tuduhan tersebut. ”AS tidak pernah memasok rudal MPADS (jenis rudal canggih yang bisa menembak target di udara, Red) untuk kelompok mana pun di Syria.
Terkait insiden yang terjadi hari ini (Sabtu), kami ikut prihatin,” ujar Heather Nauert, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, sebagaimana dikutip Reuters.