Pemda Provinsi Jabar Tetap Hormati dan Lindungi Para Penyandang Difabilitas
jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyatakan permohonan maaf kepada koalisi pejalan kaki, dan para penyandang difabilitas terkait acara pertemuan dengan Menteri Koperasi UKM RI Teten Masduki di areal belakang Gedung Sate, pada Minggu sore (8/3/20).
Pertemuan antara Menteri Koperasi dan UKM RI dengan Gubernur Jabar di areal halaman belakang Gedung Sate tersebut dinilai Koalisi Pejalan Kaki @pejalankaki mengabaikan hak-hak para penyandang difabilitas karena dilakukan di atas guiding blok yang umumnya menjadi pemandu jalan bagi para tuna netra, seperti yang disampaikan dalam postingan akun instagram @pejalankaki pada Senin, (9/3/20).
Dalam pertemuan yang berlangsung relatif singkat tersebut, Pemda Provinsi Jabar memilih lokasi di pelataran menuju Museum Gedung Sate, dengan harapan para tamu dapat menikmati suasana Gedung Sate yang cukup cerah sore itu, sehingga pertemuan berlangsung dalam suasana tidak terlalu formal. Karena sudah menjelang sore, Museum Gedung Sate pun sudah ditutup untuk umum/pengunjung.
Namun di sisi lain, saat itu juga ada petugas dari Protokol Pemda Provinsi Jabar yang tetap berjaga untuk mengantisipasi kemungkinan pengunjung atau jika ada penyandang difabel yang datang sehingga dapat dipandu.
Namun, pemilihan lokasi yang menghalagi jalur bagi penyandang difabel, karena terhalang oleh kursi yang diduduki rombongan menteri Koperasi dan UKM RI dengan Gubernur Jabar, tentu dapat menimbulkan ketidaknyamanan.
Menurut Kang Emil, Pemda Provinsi Jabar senantiasa peduli dan tetap menghormati hak-hak para penyandang difabilitas. Kang Emil juga menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa ini, dan menegaskan bahwa peristiwa ini, bukan merupakan kesengajaan.
"Atas kejadian ini kepada komunitas koalisi pejalan kaki kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, terima kasih untuk perhatian dan masukannya untuk menjadi perhatian dalam upaya peningkatan kualitas layanan kepada publik, dalam hal ini penyandang difabel," kata Kang Emil.
Kementerian Koperasi dan UKM RI pun telah membuat konfirmasi terkait acara tersebut sekaligus permohonan maaf atas ketidatelitian yang terjadi. Selengkapnya, konfirmasi yang disampaikan melalui akun instagram @kemenkopukm adalah sebagai berikut: