Pemeran Pierre Tendean, Benar-benar Dipopor, Disundut Rokok
Syuting dilakukan di kamar yang pernah ditempati Pierre selama bertugas sebagai ajudan Nasution.
Karena belum ada pengalaman akting, Wawan awalnya kaku saat memerankan Pierre. Ketelatenan dan tangan dingin Arifin membuat Wawan bisa cepat belajar.
Arifin juga memberikan hasil risetnya terkait sosok Pierre Tendean kepada Wawan untuk dipelajari.
Selain syuting di rumah Nasution, Wawan mengikuti syuting adegan penculikan dan penyiksaan para jenderal di Lubang Buaya.
Syuting dilakukan di sebuah kebun karet di Kranggan, Jakarta Timur. Lokasinya mirip dengan kawasan Lubang Buaya. Syuting dilakukan saat subuh lantaran tragedi keji itu terjadi ketika malam.
”Saya baru pertama menjadi aktor. Karena itu, saya harus menutupi kelemahan saya dengan bekerja sepenuh hati,” katanya.
Untuk menghasilkan ekspresi yang mendekati kenyataan, Wawan rela disiksa sungguhan. Salah satunya ketika dia memerankan adegan Pierre diikat di tiang dan dipukul dengan senjata.
Saat itu wawan benar-benar dipukul dengan popor bedil. Meski, popornya dilapisi bantalan karet hitam. ”Lumayan sakit juga,” ucapnya.