Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pemerintah Bersama-sama Mengawal Stabilitas Harga Pangan

Sabtu, 18 Mei 2019 – 13:10 WIB
Pemerintah Bersama-sama Mengawal Stabilitas Harga Pangan - JPNN.COM
Stok pangan tersedia. ILUSTRASI. Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah akan mengawal bersama stabilitas harga pangan selama Ramadan dan menjelang dan hingga Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Idulfitri. Dengan pengawalan tersebut diharapkan akan memberikan ketenangan dan rasa aman bagi konsumen.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan berdasarkan hasil Rakortas Menteri untuk menjaga stabilisasi harga pangan pengawalan dilakukan selama Puasa hingga dan setelah Idul Fitri. Pengawalan tersebut dilakukan bersama Satgas Pangan yang beranggotakan Bareskrim Polri, Polda, Polsek, Perum Bulog, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.

“Khusus bawang putih, kami juga sudah minta importir untuk mengawal sampai ke konsumen untuk menjaga stablisasi pangan. Jadi tidak ada alasan lagi bawang putih naik,” kata Amran di Jakarta, Sabtu (18/5).

BACA JUGA: Mentan Menjamin Stok dan Harga Pangan Stabil Selama Ramadan

Bahkan untuk menjaga stabilisasi harga bawang putih, pemerintah telah menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor bawang putih sebanyak 100 ribu ton. Dengan pengawalan tersebut, Amran berharap konsumen bisa tenang merayakan Lebaran karena mendapatkan harga kebutuhan pangan pokok yang terjangkau. Salah satu upaya pemerintah adalah mengadakan operasi pasar dan pasar murah.

Untuk komoditas bawang merah dan bawang putih yang sempat bergejolak, pemerintah menggelar OP dengan harga Rp 25 ribu/kg untuk bawang putih dan Rp 22 ribu/kg untuk bawang merah. Data Pasar Induk Kramat Jati, saat ini harga bawang putih sudah Rp 23 ribu/kg. Upaya pemerintah menjaga stabilisasi pangan selama tiga tahun sudah terbukti. Bahkan untuk tahun ini pun harga komoditas pangan relatif stabil. “Ini kita bisa lihat dari angka inflasi komoditas pangan. Misalnya jika tahun 2014 mencapai 10,5%, maka kini hanya 1 persen. Ini sebuah lompatan tertinggi dalam sejarah pangan dan ini tidak mudah,” kata Amran.

Di tempat terpisah, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat juga sudah melakukan stabilisasi harga dengan menyeimbangkan ketersediaan dan kebutuhan pangan konsumsi rumah tangga, hotel, restoran dan katering (horeka).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, Kusmayadi mengatakan, stabilisasi harga dilakukan dengan menyeimbangkan penyediaan bahan pangan dan kebutuhan masyarakat sudah dilakukan sejak Januari-April 2019.

Pemerintah akan mengawal bersama stabilitas harga pangan selama Ramadan dan menjelang dan hingga Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Idulfitri. Dengan pengawalan tersebut diharapkan akan memberikan ketenangan dan rasa aman bagi konsumen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close