Pemersatu Bangsa
Oleh: Dhimam Abror Djuraidjpnn.com - Tingkah polah netizen bermacam-macam. Ada yang bikin gerah, ada juga yang bikin senyum. Cobalah Anda buka mesin peramban dan ketik ‘’pemersatu bangsa’’. Yang muncul adalah foto-foto seorang perempuan setengah baya dengan berbagai pose dan pakaian yang memanjakan mata laki-laki.
Perempuan itu bernama Ernie Judojono (tidak ada hubungan dengan Susilo Bambang), dan lebih dikenal sebagai ‘’Tante Ernie’’. Dia menjadi salah seorang selebgram paling populer di Indonesia dengan pengikut 2,4 juta orang. Follower-nya menjuluki Ernie sebagai ‘’Pemersatu Bangsa’’.
Sebutan itu diberikan oleh netizen untuk menyindir kondisi bangsa yang terpecah belah oleh bergaia isu politik. Setiap kali muncul isu politik, netizen selalu terbelah menjadi dua kubu yang berseberangan dan saling membuat komentar yang menyerang satu kubu dengan lainnya.
Isu-isu politik yang serius selalu memecah belah netizen. Isu-isu yang kurang serius pun memecah belah netizen. Itulah sebabnya para netizen yang netral menganggap bangsa Indonesia sudah terpecah belah dan sulit dipersatukan.
Akan tetapi, begitu melihat penampilan Ernie di akunnya di Instgram-nya, barulah para netizen bersatu karena sama-sama menyukai foto-foto dengan beraneka pose. Itulah yang menyebabkan Ernie disebut sebagai ‘’Tante Pemersatu Bangsa’’.
Politikus Surya Paloh mungkin tidak pernah mengintip akun Tante Ernie atau mendengar julukan pemersatu bangsa yang disematkan kepada Tante Ernie. Dalam diskusi dengan Presiden Joko Widodo, Surya Paloh mengajukan usulan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bisa menyatukan bangsa yang terbelah. Paloh menyebutnya sebagai pasangan pemersatu bangsa.
Surya Paloh kabarnya mengajukan nama pasangan Anies Baswedan dan Puan Maharani sebagai pasangan pemersatu bangsa. Akan tetapi, ada juga variasi Anies Baswedan sebagai capres dan Ganjar Pranowo sebagai cawapres, atau Ganjar Pranowo sebagai capres dan Anies menjadi cawapres.
Usulan ini mendapat tanggapan ramai dari para politisi. Realitas politik Indonesia tentu beda dengan realitas dunia maya yang bisa disatukan oleh Tante Ernie. Realitas politik Indonesia begitu kompleks karena banyaknya aktor politik yang terlibat dan berkepentingan.