Pemilih Foke Tradisional dan Ogah Berpikir
Senin, 16 Juli 2012 – 03:03 WIB
Sementara untuk keempat cagub lainnya, Yusfitriadi menilai pemilih mereka adalah warga yang ingin perubahan. "Pemilih yang ingin melakukan perubahan yang memilih empat kandidat lainnya," jelasnya.
Sementara Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Didik Supriyanto, mengatakan bahwa kekalahan Foke-Nara menunjukan bahwa peserta pemilu yang didukung sumber daya kuat belum tentu menang. Sebagai calon gubernur incumbent, Foke memiliki modal uang yang kuat, dukungan birokrasi dan jajaran pemerintahan, popularitas tinggi, serta pemanfaatan penyaluran APBD untuk promosi diri.
Namun semua hal yang dimiliki Foke menjadi sia-sia ketika pemilih menilai kinerja calon incumbent memburuk. "Hasil hitungan cepat Pilkada DKI Jakarta 2012 menunjukkan bahwa pemilih semakin rasional dan tidak segan menghukum peserta pemilu yang kinerja dan perilakunya buruk," papar Didik.