Pemilik Restoran ini Sungguh Berani Tolak Ganjar yang Akan Makan di Tempatnya
"Saya kemarin sepedaan di Kota Semarang, pengen makan ayam tulang lunak. Sepertinya enak, cocok. Jadi saya minggir. Tempatnya sepi, jadi saya pengin makan di situ. Ternyata pengelolanya bilang, mohon maaf Pak Ganjar, mboten saged (tidak bisa), kalau kersa (kalau mau) take away (bawa pulang) saja. Ini bagus, saya apresiasi," ucapnya.
Selain itu, Ganjar juga meminta masyarakat mengurangi mobilitas di luar rumah. Apabila tidak penting, masyarakat diminta untuk tetap di rumah.
"Karena mobilitas ini yang sering menimbulkan kerumunan. Saya sudah cek ke pasien covid yang diisolasi di rumah dinas Wali Kota. Saya tanya kira-kira ketularan di mana, ada yang bilang habis lamaran Pak, habis ziarah Pak, piknik Pak. Nah tempat-tempat seperti itu yang mungkin menjadi awal penularannya," katanya.
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Semarang itu, sejumlah tempat diperiksa langsung oleh Ganjar. Di antaranya sentra vaksinasi di GOR Wujil, program Jogo Tonggo di Desa Tegalsari Kecamatan Bergas.
Ganjar juga menyempatkan diri menengok warga Kabupaten Semarang yang menjalani isolasi terpusat di Rusunawa Pringapus.
Saat memeriksa program Jogo Tonggo di Desa Tegalsari, Ganjar menemukan bahwa klaster di desa itu awalnya dari acara pernikahan. Dari acara pernikahan itu, sebanyak 10 warga terkonfirmasi positif covid-19
"Sekarang ketat saja, dibatasi acara-acara seperti itu. Boleh nikahan, tapi yang datang dibatasi, dan resepsinya nanti saja," kata Ganjar.
Ketua RT 04 Desa Tegalsari, Krisnandar membenarkan bahwa awal kasus Covid-19 di desanya karena acara pernikahan.