Pemilu 2024 Ditunda: Kepentingan Siapa?
Oleh: Agus Jabo Priyono - Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA)jpnn.com - Di tengah tingginya konstelasi perang antara Rusia dan Ukraina serta naiknya beberapa harga kebutuhan pokok, publik saat ini dihebohkan dengan polemik terkait wacana penundaan Pemilu 2024 yang dilontarkan oleh tiga ketua umum partai politik koalisi pemerintah.
Sebelumnya, dalam beberapa argumentasi di media, saya sudah menyampaikan bahwa wacana itu merupakan pertemuan tiga kepentingan besar di Republik ini, yaitu partai politik koalisi pemerintah, istana dan oligarki.
Kepentingan dan keterlibatan istana dalam bergulirnya wacana penundaan pemilu 2024 itu juga sudah diakui oleh politisi dari partai politik yang mulai merapat ke arus kekuasaan, meski sebelumnya partai ini berada pada jalur oposisi.
Politikus itu menyebutkan bahwa isu penundaan Pemilu 2024 digulirkan ke publik atas permintaan salah satu menteri super power dan disetujui oleh penguasa istana.
Terkait kebenaran informasi tersebut, tentu saja rakyat masih menunggu tanggapan dari pihak-pihak yang bersangkutan.
Untuk informasi, sebelum wacana penundaan Pemilu 2024 digulirkan oleh tiga ketua umum partai tersebut, isu ini sempat juga disinggung oleh salah menteri dalam kabinet.
Menteri itu menyampaikan bahwa para pengusaha nasional menghendaki kontestasi politik lima tahunan tersebut ditunda beberapa tahun dengan alasan untuk pemulihan ekonomi setelah dihajar pandemi Covid-19.
Dengan kata lain, kita bisa menyimpulkan bahwa wacana penundaan Pemilu 2024 ini sebenarnya adalah rencana istana yang didukung oleh pengusaha.