Pemimpin Sudah Tak Dipercaya Menteri, Pemerintah Terancam Bubar
Sejak itu, pemerintahannya telah mengambil pendekatan agresif dan tak jarang memicu kekisruhan.
Kepemimpinannya diwarnai berbagai skandal dan salah langkah selama beberapa bulan terakhir.
Sang perdana menteri didenda polisi karena melanggar penguncian COVID-19 dan sebuah laporan yang memberatkan diterbitkan tentang kelakuan para pejabatnya di Downing Street –sebutan bagi kantor dan kediaman perdana menteri Inggris– yang melanggar aturan pembatasan COVID-19 yang mereka buat sendiri.
Ada juga kebijakan yang berubah arah, pembelaan pada anggota parlemen yang melanggar aturan lobi, dan kritik bahwa Johnson tak cukup bertindak untuk mengatasi krisis yang membuat banyak warga Inggris kesulitan menghadapi kenaikan harga pangan dan bahan bakar.
The Times of London mengatakan "rentetan ketidakjujuran" Johnson "betul-betul merusak" pemerintahan yang efektif.
"Demi kebaikan negara ini, dia harus pergi," kata harian itu.
Drama terbaru di jantung kekuasaan Inggris muncul ketika ekonomi merosot tajam. Para ekonom mengingatkan bahwa negara itu bisa jatuh ke dalam resesi.
Skandal terakhir muncul ketika Johnson meminta maaf telah menunjuk seorang anggota parlemen untuk ditugaskan di partainya, bahkan setelah diberi tahu bahwa politikus itu pernah dilaporkan dalam kasus pelanggaran seksual.