Peminat Sarjana Mengajar Kemendikbud Sepi
PTN Mulai Persiapkan Sertifikasi Gurujpnn.com - JAKARTA - Beberapa tahun belakang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengadopsi program sarjana mengajar yang dicetuskan Universitas Paramadina. Program itu dipakai pemerintah untuk menyuplai kekurangan guru di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T). Sayangnya peminat program ini sepi.
Di antara kampus negeri yang mendapatkan program sarjana mengajar di kawasan 3T (SM3T) adalan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Rektor UNJ Bedjo Sujanto menuturkan, minat mahasiswa tingkat akhir yang ingin mengikuti program SM3T di kampusnya sangat rendah.
"Tren di kampus-kampus perkotaan, apalagi di Jakarta, peminat program SM3T memang rendah," katanya di komplek UNJ kemarin.
Bedjo mengatakan pendaftar program SM3T periode terakhir di UNJ hanya sekitar 200 orang. Sedangkan di kampus lain yang ada di luar Jawa, peminat program SM3T begitu besar. Bedjo sedang meneliti kenapa peminat program SM3T di kampus-kampus perkotaan sangat minim.
Padahal program ini cukup mulia, yakni menjadi guru di daerah tertinggal. Pemerintah juga menanggung biaya hidup serta memberikan komisi selama program SM3T.
Perkiraan sementara Bedjo, minat mengikut program SM3T di kampus perkotaan rendah karena banyak alternatif pekarjaan lain. "Di perkotaan, lulusan FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, red) tidak semata-mata nanti bakal bekerja menjadi guru. Banyak alternatif pekerjaan lainnya jika di perkotaan," tandasnya.
Dia lantas membandingkan dengan pelamar SM3T di kampus-kampus negeri di Sumatera. Bedjo mengatakan jumlah pendaftar SM3T di PTN di Sumatera bisa mencapai ribuan pelamar di setiap kampus. Tingginya peminatan program SM3T di kampus-kampus daerah itu disebabkan karena alternatif pekerjaan untul sarjana pendidikan masih sedikit.