Pemprov DKI Minta Pusat Ikut Keruk Kali
Senin, 27 September 2010 – 00:44 WIB
Dari lima kali yang mengalir ke Jakarta Barat, dua kali yang belum dikeruk. Yakni, Kali Pesanggrahan dan Kali Sekretaris. Sementara yang sudah dinormalisasi, BKB, Kali Angke, Kali Mookervart. Pihaknya berharap, pemerintah pusat bisa segera bergerak melakukan revitalisasi sejumlah kali tersebut. Sebab jika saluran makro tidak dinormalisasi, maka normalisasi yang dilakukan di saluran penghubung tidak banyak manfaatnya dan banjir tetap akan terjadi.
Di Jakarta Barat, setidaknya ada 200 saluran pengubung yang lebarnya antara 2 meter hingga 5 meter. Panjangnya rata-rata 45 meter. Pada 2008, telah dilakukan revitalisasi di 40 titik. Kemudian pada 2009 ada 80 titik. Artinya, sudah 75 persen kali dinormalisasi. “Masalah yang terjadi di saluran penghubung ini rata-rata ditutup oleh bangunan. Seperti di Daan Mogot, begitu ditertibkan, saluran dinormalsasi, banjir bisa diminimalisasi,” ungkapnya.
Untuk mengurangi dampak banjir, saluran penghubung akan dilebarkan. Baik mulut air maupun tali air dari kondisi saat ini yang hanya 40 cm hingga 80 cm. Dengan lebar tersebut, air bisa mengalir, namun harus antre. Seperti di Kyai Tapa, harus dibantu dua unit pompa untuk bisa mengalirkan air masuk ke Kali Grogol. Pompa juga dipasang di Daan Mogot dengan kapasitas 500 meter per detik. Air disedot menuju Kali Mookervart. Begitu juga di kapuk akibat air laut.