Pemuda Asal Majalaya Sukses Raup Cuan dari Sampah Plastik, Begini Caranya
"Kelambu itu dahulu terkesan kuno, modelnya monoton. Saya kemudian berinovasi dengan tagline kelambu tidur modern dengan berbagai motif, sehingga permintaannya terus naik," lanjut lelaki kelahiran Majalaya, 6 Mei 1988 itu.
Setelah berjuang memasarkan produk kelambu ke seluruh Indonesia, Teddy lalu mendapatkan ide untuk membuat jaring waring hitam.
"Saat keliling kota atau kabupaten di seluruh Indonesia, saya penasaran dengan jaring hitam yang selalu ada di toko-toko retail, sehingga saya mencoba membuat dan menjualnya. Dari usaha sampingan, alhamdulillah sekarang menjadi bisnis utama kita," katanya.
Teddy Darmansyah juga memanfaatkan sampah plastik dari para pemulung sebagai bahan baku produksinya, sehingga bisa menciptakan ekonomi hijau yang ramah lingkungan. Ia mengaku sulit mencari bahan plastik orisinal
“Makanya saya berinovasi mendaur ulang dari bahan yang orang-orang sebut sampah. Alhamdulillah dari yang tadinya menggunakan 100 persen bahan plastik orisinal, sekarang sudah 80 persen dari olahan limbah sampah plastik,” sebut Teddy yang memberdayakaan sekitar 400 pemulung limbah sampah plastik di seluruh Indonesia.
Dahulu Teddy bergerak di bidang tekstil dan sempat mendapatkan teguran karena mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan.
“Ini sebagai bentuk 'penebus dosa' dengan membangun ekonomi sirkular," ucapnya serius. (dil/jpnn)