Pemuda Katolik Kalbar Ajak Masyarakat Memerangi Radikalisme dan Intoleransi
Pemuda Katolik mendesak Parpol untuk mencalonkan kadernya dari kalangan generasi muda yang memiliki integritas, kapasitas managerial dan leadership yang baik, mampu memberikan solusi permasalahan daerah dan mampu mensejahterahkan masyarakat dengan berpegang teguh pada Ideologi Pancasila.
Kedua, persoalan lingkungan hidup yang selalu terjadi setiap tahun dan berulang di Kalbar adalah kebakaran lahan dan hutan. Pemuda Katolik mendesak Pemerintah Daerah melakukan pencegahan dengan membangun sistem peringatan dini karhutla, melakukan edukasi kepada masyarakat, mengembangkan teknologi pertanian yang sesuai dengan kondisi masyarakat, dan melaksanakan program restorasi gambut.
Pengendalian dan penegakan hukum terhadap karhutla harus dilakukan fokus di lahan gambut sebagai penyumbang asap terbesar, dibandingkan dengan lahan yang dipergunakan petani untuk berladang.
Ketiga, mendorong terwujudnya desa yang maju, mandiri, dan kuat melalui penguatan tata kelola pemerintahan desa, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, pembangunan infrastruktur dasar, pembangunan sarana dan prasarana, serta pengembangan ekonomi melalui BUMDes.
Keempat, teknologi informasi secara cepat bisa mengubah peradaban dunia yang melahirkan revousi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 adalah tren di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber.
Revolusi indutri 4.0 menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia. Indonesia merespon revolusi industri 4.0 meluncurkan peta jalan atau roadmap industri 4.0.
Peta jalan itu akan menjadi tuntunan strategi pengembangan industri Indonesia dalam memasuki era digital yang sedang berjalan. Pemuda Katolik mendesak pemerintah daerah untuk menindaklanjuti peta jalan tersebut dengan membangun sinergisitas dengan dunia pendidikan, dunia usaha dan seluruh komponen masyarakat untuk mempersiapkan SDM generasi muda Kalbar yang handal melaui pendidikan dan pelatihan.
Sementara itu, Rakerda juga menghasilkan Rekomendasi internal di antaranya melanjutkan secara konsisten konsolidasi organisasi sesuai mekanisme organisasi yang berlaku dengan mengaktifkan kepengurusan di setiap tingkatan yaitu Komisariat Daerah (Provinsi), Komisariat Cabang (Kabupaten/Kota), Komisariat Anak Cabang (Kecamatan) dan Ranting (Desa/Kelurahan); sehingga terbentuk Pengurus Pemuda Katolik yang definitif dan efektif dalam melaksanakan kerja-kerja keorganisasian.