Pemuda Pancasila Berharap Jokowi Reshuffle Kabinet dan Jauhi Politik Balas Budi
jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Pemuda Pancasila Arif Rahman menegaskan posisi organisasinya terhadap dinamika sosial politik yang berkembang saat ini. Menurut dia, Pemuda Pancasila selalu konsisten mendukung pemerintah yang sah.
"Tetapi kami juga akan tetap melakukan kritik terhadap pemerintah, itu tanda bahwa kami cinta terhadap pemerintah, terhadap bangsa dan negara ini,” ujarnya.
Arif menilai, Presiden Joko Widodo perlu untuk segera merevisi kabinetnya. Kabinet Indonesia Maju dibentuk dengan asumsi normal dan parameter yang sama dengan Kabinet Indonesia Bersatu.
Sehingga komposisi kabinet terkesan kompromistis dan tidak serius. Publik awam pun bisa menilai, kalau KIM isinya merupakan cerminan balas budi Jokowi kepada relawan dan partai pendukung. Serta sedikit muka untuk rival saat capres.
"Formasi kabinet seperti ini tentunya hanya bisa bekerja dalam situasi normal dengan asumsi APBN yang terukur. Ternyata, di tahun 2020 ini kita menghadapi wabah pandemi Covid19, yang bukan cuma menghantam negara kita. Namun, hampir seluruh belahan bumi ini negara-negara lumpuh," tambah dia.
Perekonomian dunia melandai bahkan menukik tajam. Sejumlah kerjasama ekonomi batal. Di dalam negeri pun kondisi sempat chaos, terutama karena tidak ada anggota kabinet yang siap dengan hantaman badai Covid-19.
Tim Ekonomi yang menurut proyeksi hanya tinggal melanjutkan program-program Kabinet Indonesia Bersatu, kini nyaris lumpuh. Bahkan ada menteri yang jadi bulan-bulanan relawan karena perbedaan cara pandang menghadapi krisis.
Sementara sektor politik dan keamanan menjadi semakin terpuruk karena situasi new normal. Aksi penolakan terhadap UU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja seolah tidak terantisipasi. Masih ditambah lagi sejumlah kasus korupsi yang melibatkan ring-1 kekuasaan.