Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pemukul Bola

Oleh: Dahlan Iskan

Jumat, 09 Februari 2024 – 07:07 WIB
Pemukul Bola - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Lihatlah logo satu partai terbesar di sana: PPP. Pernah menang. Pernah jadi penguasa. Dua kali. Pendiri partai itu jadi perdana menteri yang berakhir di tiang gantungan: Zulfikar Ali Bhutto.

Jauh setelah itu PPP menang lagi. Putri Bhutto jadi perdana menteri: Benazir Bhutto. Hidupnyi berakhir di panggung politik: dia tewas ditembak.

Logo partai ini: tanda panah. Hanya tanda panah. Betapa tidak menariknya. Apalagi, gagang panah itu dipenggal oleh tiga warna: hitam, hijau, putih –warna bendera Pakistan.

Akan tetapi logo ini juga populer. Dianggap berbahaya. Pernah dilarang –dengan berbagai alasan. Benazir membawanya ke pengadilan. Menang. Sejak itu logo tanda panah dipakai lagi. Sampai sekarang.

Bhutto Zadari, putra Benazir, kini menjadi pimpinan puncak PPP. Tetapi masih sulit untuk menang. Basis utamanya di kota Karachi dan sekitarnya. PPP dianggap terlalu sekuler.

Maka tiga partai besar di Pakistan sebenarnya hanya kuat di masing-masing basis mereka: PML-N di Punjab dan sekitarnya. PTI kuat di Baluchistan dan sekitarnya.

Punjab adalah wilayah dengan penduduk terbanyak. Juga paling maju. Secara ekonomi Pakistan adalah Punjab. Semua bisnis besar di Punjab –di sekitar Lahore.

Karachi di selatan hanyalah pusat kemiskinan kota.

PEMILU tanpa internet. Tepat di saat orang berangkat ke TPS jaringan komunikasi mati. WA, Facebook, email, TikTok macet. Itulah suasana di Pakistan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close