Pemulung Bakar Kabel, Dua Kampung Ludes
jpnn.com - JAKARTA SELATAN – Kebakaran melanda permukiman semipermanen di kawasan Kampung Sawah, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/6). Angin kencang dari arah barat membuat api terus menjalar dan menyeberangi Sungai Velbak yang terletak tepat di belakang permukiman tersebut. Akibatnya, dua kampung ludes dilalap api.
“Karena angin bertiup kencang, api lalu menjalar hingga ke permukiman warga di RT 7 RW 2 Kebayoran Lama Utara, tepat di samping mal Gandaria City,” kata Kasi Penanggulangan Bencana Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Sudin Damkar dan PB) Jakarta Selatan Ipung Manik saat berada di lokasi kemarin.
Ipung menuturkan, petugas sempat terkendala karena jalan ke permukiman sempit. Petugas sulit masuk ke lokasi. “Agak sulit masuk. Makanya, tadi masuk ke parkiran Gandaria City melalui pagar agar bisa menarik selang. Sekarang proses pendinginan,” ujarnya.
Kendala lainnya yang dihadapi adalah rapuhnya bahan rumah semipermanen yang kebanyakan terbuat dari kayu dan asbes. Petugas datang sekitar pukul 13.30 dengan mengerahkan 24 mobil damkar. Api dapat dijinakkan sepenuhnya pukul 15.15.
Sementara itu, Kapolsek Metro Kebayoran Lama Kompol Riftazudin mengungkapkan, si jago merah melalap 40 bangunan semipermanen di dua kampung tersebut. “Dari data bersama dua kecamatan, ada 40 bangunan yang ditempati 58 KK dengan 297 penghuni yang ludes. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Kerugiannya masih belum diketahui,” paparnya.
Dia mengatakan, kebakaran itu diduga bermula dari aktivitas pemulung. ’’Berdasar keterangan sejumlah warga, api berasal dari kabel yang dibakar di Kampung Sawah. Para pemulung membakar kabel untuk mengambil tembaganya. Saat ini kami masih menyelidikinya,’’ jelasnya.
Supiah, 48, salah seorang warga RT 07/2 Kebayoran Lama Utara, membenarkan bahwa api berasal dari salah satu lapak di Kampung Sawah. “Awalnya saya pikir cuma bakar kabel biasa. Tetapi, kok lama-lama baunya menyengat dan api membesar,” terang perempuan yang biasanya berjualan kebutuhan dapur di rumahnya itu. Supiah lari tunggang langgang bersama anaknya saat mengetahui api dengan cepat menjalar ke rumah mereka.
Supiah hanya bisa menangis saat melihat tempat tinggalnya ludes dilalap api. “Saya sudah tinggal di sini selama 26 tahun, Mas. Jualan bumbu dapur di rumah. Sekarang sudah hangus semua. Tapi, alhamdulillah tidak ada keluarga saya yang luka,” katanya sambil berlinang air mata. Para korban berharap ada bantuan dari Pemprov DKI terkait musibah itu.(all/dwi)