Penataan Trotoar ala Gubernur Anies Tidak Pro-Rakyat
Yuke menjelaskan, penataan trotoar itu banyak melibatkan sektor perangkat daerah lainnya. Misalnya saja untuk saluran air ada di Dinas Sumber Daya Air (SDA).
Kemudian parkir ada di dinas Perhubungan lalu pohon di dinas pertamanan dan kehutanan, ditambah pemilik utilitas kabel telkom, PLN dan sebagainya.
Artinya, kata Yuke, semua perangkat daerah yang terlibat dalam penataan trotoar tidak boleh saling ego sektoral, harus saling terkoordinasi agar tidak ada kegiatan tambal sulam penaatan trotoar dan masyarakat akhirnya dapat benar benar merasakan bahwa kegiatan penataan trotoar itu tepat sasaran.
"Perbaikan trotoar setiap tahun anggaran itu paling kelihatan di masyarakat. Wajar kalau trotoar dikenal sebagai kegiatan tambal sulam karena tidak tepat sasaran," katanya. (ant/dil/jpnn)
Video Pilihan :