Pencarian Kotak Hitam CVR Sriwijaya Air Difokuskan Menggunakan Robot Bawah Air
jpnn.com, JAKARTA - Panglima Komando Armada (Koarmada) 1 Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid mengatakan pencarian kotak hitam Sriwijaya Air SJ182 jenis cockpit voice recorder (CVR) di perairan Kepulauan Seribu dilakukan dengan mengerahkan robot bawah laut.
Menurut Abdul Rasyid, robot bawah laut atau Remotely Operated Vehicle (ROV) tersebut merupakan milik TNI AL dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Rasyid menyebut pengerahan ROV dilakukan setelah proses penyelaman dihentikan sementara akibat gelombang tinggi dan cuaca ekstrem di sekitar lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
"Ada Kapal Baruna Jaya yang memiliki kemampuan ROV, akan meyakinkan lagi posisinya (kotak hitam jenis CVR)," Laksamana Muda Abdul Rasyid kepada awak media, Rabu (13/1).
Setelah posisi kotak hitam jenis CVR dipastikan, kata Rasyid, maka giliran tim penyelam dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) dan Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) untuk bekerja.
Rencananya, tim tersebut akan menyelam di titik yang diduga sebagai tempat kotak hitam CVR berada pada Kamis (14/1) besok.
"Besok jam 07.00 WIB akan selami di area itu. Manakala tidak ada kami akan cari di spot lain," ucap Rasyid.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi kondisi cuaca di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, masih tidak memungkinkan untuk melakukan operasi search and rescue (SAR) hingga Rabu sore tadi.