Penculik Lurah Menyerahkan Diri, Itu Mobil Siapa?
Sedangkan orang yang bernama Zainal, diakui Zahrul pernah ketemu tapi ketemu biasa saja. "Ketemu biasa saja, itu teman Deni," terangnya.
Berkaitan dengan pengakuannya diculik oleh enam orang lelaki tak dikenalnya itu, leher dijerat dengan tali, dibawa ke café di Siantan kemudian dianiaya yang kemudian diantarkan ke Polsek Timur, memang benar adanya.
"Pelaku yang mengantarkan saya sampai ke Polsek Pontianak Timur. Di situ pelaku menelepon Kapolsek, mengatakan bahwa saya sudah ada di Polsek," ungkap Zahrul menyitir ucapan telepon pelaku.
Anehnya, polisi yang tugas jaga saat itu tidak ada yang menanyakan dirinya diantar siapa dan bagaimana dan mengapa bisa sampai di Polsek Timur dalam kondisi babak belur.
"Tidak ada, saya dijemput di Polsek jam setengah lima subuh oleh saudara saya Khalid," ungkap Zahrul.
Bahkan ia tidak mengetahui adanya dua orang yang diduga anggota kepolisian saat para penculik menganiayanya di Cafe belakang Kaisar Siantan.
"Saya di situ dimasukan ke dalam bak air sekitar setengah jam. Kemudian dianiaya oleh para pelaku," tambah Zahrul.
Kapolsekta Pontianak Timur, Kompol Abdul Hafidz ketika dikonfirmasi Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group) terkait pelaku yang mengantarkan Zahrul ke Mapolsekta Pontianak Timur, dirinya membenarkan. "Benar itu ada," katanya.