Pencuri Apel Beroperasi, Petani Persenjatai Diri
Rabu, 02 November 2011 – 07:49 WIB
Menurut Endik, lahan Apel milik ayahnya, Utomo (51 tahun) baru saja kecurian beberapa hari lalu. Pencurian itu menyebabkan keluarga Utomo menderita kerugian diatar Rp 1,4 juta. Pelaku menggasak buah Apel sebanyak tiga glangsi dengan perkiraan mencapai dua kwintal. ‘’Apel itu dicuri ketika harganya Rp 7000/kg mas, pencurian terus terjadi meskipun Apel saat ini harganya hanya Rp 3.500/kg,’’ papar dia.
Enggan kecolongan, warga melakukan jaga malam dimulai setelah Magrib hingga Subuh. Mereka menjaga lahan Apel milik masing-masing, terutama tanaman Apel yang sudah siap panen. Pencurian terakhir dilakukan pada Sabtu (29/10) lalu ketika proses jaga malam mulai diberlakukan.
‘’Ada yang bilang pelaku memakai pick up warna merah dan putih, namun sampai saat ini belum tertangkap,’’ imbuh Arif Wahyudita anak petani setempat. Dita ini menyiapkan senapan angin kaliber 4,5 mm saat berjaga. Maling yang tertangkap akan dia tembak supaya kapok dan enggan beraksi. Pasalnya, lahan Apel milik ayahnya bernama Hariono sudah menderita kerugian diatas Rp 5 juta. ‘’Sabtu lalu yang dicuri sekitar tiga sampai lima keranjang harganya Rp 3.500 – Rp 4000 per kilogram’’ terangnya geram.