Pendapatan Mitratel Bakal Meningkat di Era 5G
Mitratel pada 2020 membukukan pendapatan senilai Rp 6,18 triliun, meningkat 16,16% dari 2019 sebesar Rp 5,32 triliun. Tren ini berlanjut pada 2021.
Pada semester I/2021, pendapatan senilai Rp 3,22 triliun atau meningkat sebesar 10,65% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,91 triliun.
Pada Juni 2021 ini, perseroan mengantongi laba bersih senilai Rp 700,7 miliar. Realisasi laba bersih ini melonjak sebesar 356% dari Rp 153,7 miliar pada semester I/2020.
Hans mencermati konsolidasi bisnis operator telekomunikasi akan berdampak positif terhadap permintaan menara telekomunikasi ke depannya.
“Tidak tersedia lagi spectrum, sehingga operator telekomunikasi akan menyewa menara telekomunikasi. Tren konsolidasi bisnis para operator akan berefek domino terhadap kinerja fundamental Mitratel di masa mendatang,” imbuh Hans.
Rencana IPO Mitratel tidak hanya menjadi momentum emas untuk investor berinvestasi di saham ini, tetapi juga merupakan salah satu penataan portofolio yang dilakukan TelkomGroup untuk mengoptimalkan value creation dari Mitratel sehingga dapat memberikan hasil yang optimal bagi stakeholder.
Perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT Mandiri Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas.
Mitratel yang disebut-sebut berpotensi sebagai salah satu raja menara di tanah air, akan memakai dana IPO antara lain sekitar 90% untuk belanja modal dan sisanya modal kerja.