Pendarahan yang perlu diwaspadai
jpnn.com - Ada sebagian wanita yang tetap mengeluarkan bercak darah layaknya menstruasi, meskipun tengah hamil muda. Alhasil, timbul kepanikan dan rasa khawatir akan keguguran. Namun, apa sebenarnya yang sedang terjadi pada kondisi tersebut?
Pendarahan yang disertai gejala, menurut dr. Sepri juga lebih berbahaya ketimbang munculnya bercak tanpa gejala-gejala yang menyertai.
Sebagai contoh, bila ibu hamil juga mengalami kram perut, tidak ada pergerakan janin, berat badan bayi tidak bertambah atau bahkan turun, dan ditambah dengan keluarnya cairan bening seperti air ketuban, artinya kondisi kehamilan si ibu memerlukan penanganan khusus.
Sebab, ini semua merupakan tanda adanya masalah serius pada janin Anda. Maka, sebaiknya periksakan saja kondisi tersebut kepada dokter untuk meminimalkan segala risiko buruk yang bisa menimpa keselamatan janin Anda.
Selain memeriksa apakah ada gejala pendamping, dilansir dari Women’shealthmag.com, untuk mengetahui apakah bercak darah di trimester pertama itu berbahaya atau tidak, perhatikan juga volume darah yang keluar.
Bila darah yang keluar benar-benar seperti menstruasi, yakni bisa memenuhi pembalut, berarti Anda perlu waspada dan segeralah periksakan kondisi tersebut kepada dokter.
Pasalnya, seorang ahli kebidanan dan kandungan asal Texas, Nicole Bullock mengatakan bahwa pendarahan hebat di trimester pertama benar-benar bisa menandakan adanya risiko keguguran.
Plasenta yang telah tumbuh rendah di serviks juga dapat memicu terjadinya pendarahan, apalagi bila Anda tetap melakukan hubungan seksual selama hamil. Biasanya, bila penyebabnya benar karena itu, dokter akan menyarankan ibu hamil untuk puasa hubungan intim sampai di waktu yang ditentukan.