Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pendekar Muktamar

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Selasa, 28 Desember 2021 – 12:49 WIB
Pendekar Muktamar - JPNN.COM
Saifullah Yusuf. Foto: M Fathra/JPNN.com

Namun, Nusron berhasil membuktikan bahwa nama aslinya sesuai ijazah adalah Nusron Wahid.

Layaknya pendekar, Nusron membela Ahok dengan gagah berani. Setiap kali muncul di televisi nasional gaya bicara Nusron selalu berapi-api. Matanya yang melotot menjadi ciri khas yang banyak dikenali publik.

Nusron adalah junior Gus Ipul di GP Ansor. Gus Ipul terlebih dahulu menjadi ketua dua periode pada 2000 sampai 2010. Nusron menjadi ketua menggantikan Gus Ipul dalam kongres di Surabaya.

Ketika itu kongres GP Ansor menjadi perhatian publik karena ribut antarpeserta kongres.

Pada kongres itu Nusron, yang menjadi kader Golkar, bersaing dengan dengan Khatibul Umam Wiranu yang menjadi kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Persaingan keras itu memunculkan humor khas ala NU. Disebutkan bahwa Nusron lebih layak menjadi ketua Ansor karena NU-nya Nusron ada di depan, sementara Khatibul Umam Wiranu NU-nya ada di belakang.

Nama Nusron diawali dengan ‘’NU’’ dan nama Khatibul Umam Wiranu diakhiri dengan ‘’NU’’.

Bibit-bibit kependekaran Nusron sudah terlihat ketika itu. Hubungan dengan Gus Ipul sebagai senior juga terus digalang. Jaringan Ansor di seluruh Indonesia inilah yang menjadi kekuatan utama dan sumber suara dukungan terhadap Gus Yahya Staquf.

Para mantan ketua Ansor di seluruh Indonesia itu sekarang banyak yang menjadi ketua NU di level kabupaten dan kota. Jaringan inilah yang dimanfaatkan Gus Ipul dan Nusron untuk menggalang dukungan kepada Gus Yahya.

Gus Yahya secara khusus kemudian berterima kasih kepada para pendekar muktamar, terutama kepada dua sosok ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close