Penderita Gangguan Jiwa Terus Naik
Banyak faktor penyebab tingginya tingkat penderita kesehatan jiwa. Mulai putus dari pacar, gagal masuk ke sekolah impian, kesulitan memenuhi tuntutan hidup, hingga kehilangan orang yang dicintai. Bahkan, lanjut Adi, ada juga yang depresi karena di-bully teman-temannya.
Setiap pasien yang masuk RSJ Menur akan didiagnosis tingkat keparahannya. Jika ringan, penderita akan dipertemukan dengan psikolog. Kalau parah, baru pasien akan ditangani psikiater. Para pasien juga digolongkan dalam tiga fase perawatan. Pertama, fase akut. Pada fase ini pasien harus diberi obat dan disuntik. Jika sudah parah harus diikat. Kemudian fase tenang dan terakhir fase rehab.
Sebenarnya, semua penyakit kejiwaan bisa disembuhkan dengan cara deteksi dini. Hanya gangguan jiwa terberat yang memerlukan perawatan intensif. Kata Adi, ada empat ciri seorang penderita gangguan mental akut yang harus dirawat. Antara lain, pasien sudah tidak bisa mengendalikan diri. Misalnya, dia suka melemparkan barang dan berteriak-teriak. Kemudian, pasien bertindak yang membahayakan lingkungan dan orang lain. Termasuk membahayakan diri sendiri seperti percobaan bunuh diri.
Menurut Adi, penyakit jiwa paling akut adalah skizofrenia. Jika dalam tiga bulan tidak mendapat penanganan, penderita skizofrenia bisa lupa segalanya. Padahal, berdasar data, gangguan jiwa tertinggi di IGD dan rawat inap adalah penderita skizofrenia. Para penderitanya bisa bertindak macam-macam.
Adi mencontohkan pasien skizofrenia hebefrenik (menderita paham kebesaran). Yakni, yang bersangkutan merasa sebagai raja atau artis. Ada juga skizofrenia paranoid. Penderitanya selalu merasa curiga kepada apa pun dan siapa pun. Kemudian, skizofrenia tak terperinci yang memiliki bermacam gejala seperti berteriak-teriak dan melempar-lempar barang.
Penyembuhan gangguan kesehatan jiwa, lanjut Adi, sebenarnya mudah. Caranya: meningkatkan peran keluarga dan teman. Pihaknya berharap para penderita penyakit kesehatan jiwa itu tidak diolok-olok. Sebab, stigmatisasi buruk pada mereka berpengaruh besar pada proses penyembuhan. Pendekatan kepada pasien justru membantu kesembuhan. ”Kuncinya kepedulian orang terdekat. Tingkatkan spiritualitas juga,” ungkapnya.
Lebih lanjut Adi memaparkan, selama ini pasien penderita penyakit kejiwaan baru dibawa ke RSJ setelah lebih dari satu tahun. Karena itu, biasanya proses penanganan lebih sulit. ”Rata-rata yang masuk sini sudah terlambat penanganannya.”
Dikatakan, sebenarnya setiap puskesmas di Surabaya bisa melakukan penanganan dini pada penderita gangguan jiwa. Namun, jika menderita gangguan akut, pasien bisa langsung dibawa ke RSJ Menur.