Pendidikan Inovatif: Lima Langkah Bersama UNESCO
Ketiga, guru, pengajar dan profesi guru. Pentingnya peran seorang guru yang terlatih, didukung, dan dihargai tidak dapat dipandang enteng dalam mencapai tujuan pendidikan berkualitas, sejalan dengan perkembangan zaman di masa depan.
Meskipun demikian, tantangan nyata terlihat dalam ketidakseimbangan jumlah guru yang tersedia di seluruh dunia, dengan kekurangan mencapai angka yang mencemaskan, yaitu 69 juta, dan di Indonesia di tahun 2024, potensi kekurangan guru lebih dari 1,3 juta karena banyaknya yang pensiun dan alih profesi.
Lebih memprihatinkan lagi, banyak dari para guru di dunia kurang memiliki kualifikasi dasar dan pelatihan yang memadai, menghadirkan hambatan serius dalam upaya menghadapi dinamika perubahan dalam dunia pendidikan.
Dalam mendukung program UNESCO (2022), pemerintah bersama pihak swasta perlu berkolaborasi memperkuat pelatihan guru dengan kualitas terbaik, khususnya di wilayah yang memerlukan perhatian mendesak, seperti di daerah-daerah terpencil di Indonesia.
Dengan menekankan pada inklusifitas, sensitivitas gender, dan integrasi teknologi digital, pemerintah dan pihak swasta seharusnya berusaha menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya mengakomodasi kebutuhan beragam peserta didik tetapi juga mempersiapkan guru untuk menghadapi perubahan zaman dan tuntutan masa depan.
Melalui upaya kolaborasi, diharapkan dapat terpenuhi kebutuhan akan guru yang tidak hanya terlatih secara baik tetapi juga mampu menghadapi tantangan kompleks dalam dunia pendidikan kontemporer.
Keempat, pembelajaran dan transformasi digital memegang peranan kunci dalam era modern.
Dalam menghadapi tantangan zaman, sinergi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi krusial dalam membangun platform digital publik yang berkualitas tinggi untuk sektor pendidikan.