Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pendidikan Karakter dan Penguatan Literasi Harus Dimulai Sejak Dini

Jumat, 17 Mei 2019 – 10:50 WIB
Pendidikan Karakter dan Penguatan Literasi Harus Dimulai Sejak Dini - JPNN.COM
Pembicara diskusi (kanan ke kiri): Restu Hapsari, Anton Doni, P Agung Pambudhi, Setyo Budiantoro saat Diskusi Terbatas bertema "Revisiting Visi SDM Indonesia" di Margasiswa PMKRI, Jakarta, Rabu (15/5) malam. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Taruna Merah Putih Restu Hapsari menekankan pentingnya pendidikan karakter dan penguatan literasi yang harus dimulai sejak dini. Pendidikan karakter itu mencakup peduli dengan sesama, sikap gotong royong, welas asih, serta sikap antikorupsi dan antikolusi.

“Pendidikan karakter harus memiliki road map di tingkat daerah dan pusat secara sinergis,” kata Restu Hapsari saat Diskusi Terbatas bertema "Revisiting Visi SDM Indonesia" yang diselenggarakan PP PMKRI di Margasiswa PMKRI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/5/2019) malam.

Restu menyampaikan hal itu untuk merespons visi dan misi yang dicanangkan Jokowi - Ma’ruf Amin pada kampanye Pilpres 2019 yakni peningkatan kualitas manusia Indonesia.

BACA JUGA: Jokowi Diminta Ambil Langkah Besar Peningkatan Kualitas SDM

Narasumber laian yang hadir dalam diskusi ini adalah Direktur Apindo Research Institute, P Agung Pambudhi, Ketua PP PMKRI 1994-1996 sekaligus Pakar Manajemen Strategis, Anton Doni Dihen, Peneliti Senior Perkumpulan Prakarsa, Setyo Budiantoro serta Presidium Gerakan Kemasyarakatan PP PMKRI Rinto Namang yang bertindak selaku moderator.

Pendidikan Karakter dan Penguatan Literasi Harus Dimulai Sejak Dini

Pada kesempatan itu, Restu mengusulkan untuk memasukkan pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) atau semacamnya untuk kepentingan menyiapkan generasi yang kuat secara ideologi dan penuh dengan cinta terhadap Tanah Air. Selain itu, penting mengatasi rendahnya budaya literasi di Indonesia.

Menurutnya, kebiasaan membaca secara mendalam menjadi output dari peningkatan budaya literasi ini. Salah satu gejala masyarakat yang literasinya rendah antara lain mudah percaya terhadap hoaks tanpa ada budaya check and recheck.

Menurut Restu Hapsari, pendidikan karakter harus memiliki road map di tingkat daerah dan pusat secara sinergis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News