Pendidikan Karakter Jangan Dikurikulumkan
Sabtu, 12 Juni 2010 – 21:49 WIB
Apalagi di negara yang beraneka-ragam dengan suku dan bangsa ini yang mana pada tiap-tiap suku dan bangsa memiliki karakter yang sangat lokal. "Jika keanekaragaman karakter yang tercermin dalam kearifan lokal itu dikurikulumkan menjadi nasional, justru ini sangat berpotensi membunuh karakter itu sendiri," kata senator Darmayanti Lubis, asal Sumatera Utara itu.
Jika pendidikan karakter dipaksakan untuk menjadi kurikulum pendidikan, lanjutnya, jelas ini sangat tendesius yang akan berujung kepada penggunaan anggaran negara tapi tidak baik untuk menjaga dan mengembangkan karakter bangsa yang bhineka tunggal ika ini.