Pendidikan Vokasi Punya Andil Dongkrak UMKM
“Lebih baik mereka kembali ke daerah masing-masing dan menjadi motor UMKM di sana sehingga UMKM kita menjadi lebih tangguh dan memiliki manajerial yang lebih baik. Dan digitalisasi juga akan lebih cepat terjadi karena generasi muda ini yang akan membawa perubahan ke daerahnya masing-masing,” ujar Jahja.
Wientor Rah Mada, Director of Business & Marketing SMESCO Indonesia mengatakan bahwa digitalisasi menjadi salah satu cara membuat UMKM di Indonesia lebih resilience dan survive.
“Sampai saat ini data UMKM yang sudah onboard digital itu sekitar 13,7 juta. Kami dari KemenkopUKM sedang mendorong agar jumlah UMKM yang onboard digital mencapai 30 juta di tahun 2024. Tapi, definisi digital ini berbeda-beda antara usaha mikro, kecil, dan menengah,” ujar Wientor.
Menurut dia, di seluruh kementerian/lembaga di Indonesia ada sekitar 3.000 program yang semuanya bertujuan untuk meng-onboarding-kan UMKM ke digital. Karenanya, dia optimistis pada 2024 jumlahnya menjadi 30 juta.
"Kalau para UMKM sudah memanfaatkan digital untuk bisnis, maka hasilnya akan signifikan terhadap penjualan UMKM itu sendiri," katanya.
Selain digitalisasi, kemampuan riset juga menjadi salah satu syarat UMKM untuk dapat berkembang dan berekspansi. Sayangnya, menurut Wientor, para UMKM ini sudah terlalu sibuk dengan produksi mereka sehingga tak sempat untuk riset.
“Karena itu, untuk membantu proses riset mereka, dibutuhkanlah pihak ketiga seperti dari vokasi atau akademisi,” ujarnya.
Wientor mengatakan bahwa SMESCO dan KemenkopUKM akan menjalankan sejumlah program untuk membuat UMKM di Indonesia menjadi lebih tangguh.