Peneliti BPPT: Calon Ibu Kota Negara Rentan Dilanda Longsor Bawah Laut
Cuitan awal Widjo terkait potensi smong di calon IKN tersebut mengomentari berita yang dilansir BBC News berjudul Tsunami risk identified near future Indonesian capital pada Rabu (22/4). Tim peneliti Inggris dan Indonesia menggunakan data seismik untuk menginvestigasi sendimen dan struktur bawah Laut Makassar, mereka memetakan bukti longsoran-longsoran bawah laut purba di Selat Makassar antara Pulau Kalimatan dan Sulawesi.
Dari kajian awal memang jika ada longsoran bawah laut besar terulang saat ini, itu akan memicu tsunami yang mampu menggenangi Teluk Balikpapan, sebuah area dekat dengan Ibu Kota Negara yang diusulkan. Namun demikian tim peneliti internasional itu sangat berhati-hati terhadap reaksi yang berlebihan, mereka masih harus banyak melakukan penilaian terhadap kondisinya dengan tepat.
Sebagai catatan, ada sejumlah tsunami yang menghancurkan di Indonesia dalam 15 tahun terkahir, dipicu oleh berbagai mekanisme.
Gempa Megathrust dan tsunami di lepas pantai Sumatera di 2004 menelan korban 220.000 jiwa di sepanjang wilayah Samudera Hindia, 165.000 korban tersebut ada di Sumatera menjadikan bencana alam terburuk dalam 100 tahun terakhir.
Lalu mekanisme tsunami Palu pada 28 September 2018 masih belum pasti namun kemungkinan dihasil dari kombinasi gempa bumi besar dari seafloor rupture dan longsor bawah laut.
Dua gelombang, tercatat dengan ketinggian maksimal lebih dari 10 m terjadi, 4000 korban jiwa karena sapuan gelombang tsunami dan likuefaksi akibat goncangan sesmik.
Dan pada Desember 2018, bencana alam tersebut diikuti oleh tsunami Anak Krakatau, di mana sayap gunung runtuh yang kemungkinan dipicu oleh erupsi gunung berapi tersebut dan menghasilkan tsunami yang menelan korban sekitar 400 jiwa di pesisir Jawa dan Sumatera.
Potensi longsor