Peneliti Menemukan Gen Penyebab Kemandulan Pria
Selanjutnya, mereka melihat apakah laki-laki tidak subur memiliki varian gen ini, dan bekerja dengan para ilmuwan di Universitas Münster.
Dibandingkan dengan populasi umum, gangguan pada SYCP2 lebih umum pada mereka yang memiliki masalah kesuburan.
Rekan penulis Samantha Schilit, seorang ahli infertilitas yang tidak dapat dijelaskan di Harvard Medical School, mengatakan masalah kromosom pada pria infertil jarang ditindaklanjuti selain melaporkan risiko yang lebih tinggi untuk suatu masalah, yang bisa menyebabkan keguguran berulang.
"Pekerjaan ini menunjukkan bahwa penataan ulang kromosom juga bisa mengganggu atau merusak gen yang penting dalam kesuburan," kata Schilit, seperti dilansir laman MSN, Rabu (1/1).
Infertilitas adalah salah satu masalah paling umum di antara mereka yang berusia antara 20 hingga 45 tahun, yang memengaruhi antara 10 hingga 15 persen pasangan.
Bukti menunjukkan bahwa dokter tidak bisa mendiagnosis sumber masalah di antara 40 hingga 72 persen pria.
Di antara mereka, antara 30 hingga 50 persen kasus diperkirakan disebabkan oleh genetika, tulis para penulis.
Rekan penulis Cynthia Morton, ahli genetika medis di Rumah Sakit Brigham and Women's, mengatakan studi ini memfokuskan minat mereka pada penyusunan ulang kromosom yang mendasari kemandulan yang tidak biasa, yaitu infertilitas dihasilkan dari embrio yang secara kromosom tidak seimbang dan bisa menyebabkan keguguran.