Penelitian tentang Rokok Elektrik Perlu Dikaji Lagi
“Jika langkah ini terealisasi tentu hasilnya akan lebih diterima oleh semua pihak dan dapat dianggap sebagai ‘angin segar’ untuk perjuangan bersama dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan menurunkan prevalensi perokok,” pungkasnya.
Hal ini, kata dia, bukan kali pertama penelitian yang dilakukan oleh Stanton Glantz diragukan kredibilitasnya.
Pada Februari 2020, jurnal American Heart Association menarik penelitian Stanton Glantz dan Dharma Bhatta dari University of California San Francisco yang menyimpulkan bahwa kebiasaan merokok dan menggunakan rokok elektrik memiliki risiko bahaya yang sama.
Dalam pernyataannya, jurnal American Heart Association mengakui adanya penggunaan data yang menyesatkan oleh kedua peneliti tersebut. (flo/jpnn)