Pengakuan PSK Belia, Batasi Sehari 2 Pria, Berapa Penghasilannya?
Melati sebenarnya sempat mengenyam pendidikan di Madrasah Ibtidayah meski tidak sampai tamat. Dia kekurangan biaya. Ketika akhirnya diusir oleh kakaknya, dia kesulitan untuk mencari pekerjaan.
“Mau kerja tapi sekolah madrasah saja saya enggak tamat, sementara orang kalau mau kerja ditanya ijazah,” tutur Melati.
Awalnya ada perasaan takut ketika akhirnya memutuskan menjadi PSK. Dia khawatir kalau sampai tertangkap oleh Satpol PP. Atau bertemu teman-teman sekolah dulu. Tapi karena kebutuhan ekonomi tak bisa menunggu, Melati akhirnya menjalani profesi ini.
Meski baru dua bulan terjun ke dunia malam, pelanggan remaja berusia 16 tahun asal Banjarbaru ini cukup banyak. Radar Banjarmasin memperhatikan, bahkan saat berbincang untuk wawancara, handphone yang dipegangnya berdering terus. Melati tak mengangkatnya.
Melati mengaku bekerja sendirian. Tidak ada yang membantu mencarikan pelanggan. Dia lebih memilih 'menjajakan diri' langsung kepada pelanggan, karena tidak mau ribut dengan PSK senior.
Dia bahkan sedikit menjauhi aplikasi online. "Pengalaman teman-teman, bisa terlacak oleh petugas," katanya.
Dengan penghasilannya itu, Melati sudah bisa menyewa rumah sendiri di kawasan Banjarmasin Selatan. Meski berukuran kecil, tapi bisa melindunginya dari panas matahari dan dinginnya malam.
“Ya uangnya bisa bayar sewa rumah Rp400 ribu sebulan, ditambah air sama listrik sekitar Rp600 ribu. Sisanya lagi, dibelikan untuk kebutuhan hidup sehari-hari serta pakaian, dan sebagian lagi ditabung,” ucapnya.