Pengamanan KPU Bobol, Konpers Disusupi Sekelompok Massa
jpnn.com - JAKARTA – Pengamanan berlapis yang ada di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) ternyata tidak efektif mengantisipasi masuknya orang-orang tidak berkepentingan ke dalam gedung penyelenggara pemilu yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, itu.
Faktanya, saat Komisioner KPU menggelar konferensi pers bersama Ketua Bawaslu, Kamis (10/7) petang, tiba-tiba saja sekelompok orang dapat menerobos masuk dan berteriak-teriak di Lantai II Gedung utama KPU.
Sekelompok orang tersebut menuding KPU dan Bawaslu telah melakukan pembiaran. Ini terkait kasus di Hongkong, Minggu (6/7), di mana sejumlah pemilih tidak bisa menggunakan hak konstitusinya hanya karena penyelenggara menutup TPS dengan alasan waktu telah habis.
“Mereka (buruh migran di Hongkong) sudah antri dari jam 7 pagi. Memang betul pemerintah Hongkong beri waktu sampai jam 5 sore, tapi mengapa tidak ada kebijakan penyelenggara. Setidaknya diberi kebijakan memilih di KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia,” ujar Bambang yang mengaku sebagai Ketua Bela Jokowi.
Kondisi ini sontak membuat suasana riuh. Karena pria mengaku bernama Bambang yang mengenakan jaket hitam tersebut tidak seorang diri. Ia didampingi sekitar 3-5 orang lainnya.
“Kok bisa masuk? Itu kan catatan. Keamanannya gimana? Kalau masuk sebagai apa? Kan harusnya pakai ID Card (kartu pengenal),” ujar Ketua Bawaslu, Muhammad.
Menurut Muhammad, apa yang terjadi di KPU, tentu sangat disesalkan. Karena kemungkinan terburuk dapat saja para pengunjukrasa mengamuk, sehingga akibatnya para komisioner dapat saja terluka.
“Bagaimana jika orang tersebut membawa senjata tajam?” ujarnya.