Pengamat: Lima Alasan Jokowi Pilih Ma'ruf Amin jadi Cawapres
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan cawapres yang mendampingi Joko widodo, Ma'ruf Amin bukan nama baru di pentas politik nasional. Pria yang saat ini masih menyandang jabatan Rais Aam PBNU dan Ketua Umum MUI itu, sebelumnya tercatat pernah beberapa periode duduk sebagai anggota DPR dari fraksi PPP dan PKB.
“Saya kira sedikitnya ada lima alasan mengapa Joko Widodo akhirnya memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapres yang mendampinginya di Pilpres 2019,” ujar Pangi di Jakarta, Sabtu (18/8).
Pertama, Ma'ruf Amin saat ini merupakan non-partisan, bukan kader salah satu partai politik pengusung Jokowi. Dengan demikian, tingkat penerimaan anggota koalisi cukup tinggi dan solid. Selain itu, resistensi partai koalisi rendah.
“Kedua, Ma'ruf dapat menjadi jawaban terhadap isu SARA. Ma'ruf adalah Ulama kharismatik yang disegani di kalangan NU dan masih menjabat sebagai Ketua MUI, sebuah lembaga tempat bernaungnya para ulama dari berbagai organisasi dari seluruh pelosok Indonesia," ucapnya.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini mengatakan Ma'ruf juga salah seorang aktor sentral di balik keluarnya fatwa MUI tentang penistaan agama yang dilakukan Ahok, yang berujung pada gelombang aksi 212 umat Islam.
Dengan demikian, Ma'ruf diprediksi dapat memainkan peran meng-counter isu politik entitas agama yang dialamatkan ke Jokowi terkait ketidakberpihakan pada umat Islam, kriminalisasi terhadap ulama dan berbagai macam isu SARA lainnya.
Ketiga, Ma'ruf tercatat sebagai ulama ahli ekonomi, khususnya ekonomi syariah. Kemampuan dan kapasitas itu diyakini menjadi salah satu poin penting menjawab persoalan terkini bangsa Indonesia yang sedang bergelut dengan persoalan ekonomi liberal.
"Keempat, dukungan basis massa NU. Sebagai tokoh senior NU, dicalonkannya Ma’ruf tentu sangat mempertimbangkan peran sentralnya di organisasi terbesar umat Islam ini. Dukungan dari basis massa grassroot NU, akan berdampak signifikan terhadap insentif elektoral mendongkrak elektabilitas Jokowi,” kata Pangi.