Pengamat Menilai AHY Mudah Panik dan Takut Kehilangan
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Saiful Huda Ems (SHE) menyoroti pidato Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Senin (3/3) pagi.
Menurut dia, AHY mempertontonkan kepanikan yang luar biasa. Rasa takut kehilangan sangat menghantui putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Hal itu dapat dilihat dari bahasa tubuh, ungkapan, dan pilihan narasi AHY yang berseliweran tidak beraturan.
Saiful Huda mengatakan AHY mengaitkan satu dengan lain yang tidak ada hubungannya sama sekali.
"Dia lupa bahwa yang dilakukan pejuang PD KLB adalah satu hal yang sangat wajar, yaitu PK yang merupakan upaya hukum yang diatur oleh konstitusi Indonesia dalam mendapatkan kepastian yang berkeadilan dan bermanfaat. Apa yang salah dengan PK?" ujar Saiful Huda dalam keterangannya, Senin.
Dia menegaskan bahwa Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (PD KLB) tidak akan pernah membiarkan tirani Cikeas semena-mena membegal untuk mereka kuasai.
Saiful menganggap lucu ketika AHY mengatakan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan oleh DPP Partai Demokrat pimpinan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko bersama Johni Allen Marbun merupakan upaya intervensi politik Kepala Staf Kantor Presiden (KSP) di ranah yudikatif.
AHY, kata Saiful, berpikir salah satu cara menggagalkan pencapresan Anies dan membubarkan koalisi perubahan dengan merebut atau mengambil alih Partai Demokrat yang dinilai sebagai salah satu kekuatan perubahan selama ini.