Pengamat: Sistem Tiket Online Perbaiki Keuangan Bus Damri
"Pertanyaan sederhana saja dari mana uang pengemudi bisa menggaji hingga 3 orang kondektur? Mana ada orang yang pendapatannya dikurangi sangat besar begitu saja? Untuk mengurangi masalah kebocoran dan peningkatan layanan, kondektur dihapuskan," Ujarnya.
Penghapusan konduketr agar sistem pengawasan tiketing menurut Tigor berjalan baik, dan ternyata pendapatan Damri pada banyak jalur meningkat sampai 40 persen hingga 50 persen. "Nah berarti kondektur terbukti bagian dari masalah kebocoran tiketing Damri dong dan peniadaan kondektur menghasilkan kebaikan dalam layanan Damri,” tegasnya.
Tidak hanya itu, pengalamannya selama dua bulan ini menunjukan bahwa ada banyak pihak yang ingin menggagalkan bangunan perbaikan sistem layanan Damri saat ini. Kebocoran yang besar melalui sistem tiketing rupanya mau dipertahankan oleh mereka karena perbaikan sistem tiketing telah merusak pendapatan gelap mereka.
"Para mengemudi tetap mengambil ulang tiket penumpang di perjalanan dan tetap ada penjualan tiket di atas bus. Padahal manajemen sudah memasang alat kontrol tiket elektronik dan tidak membolehkan pemebelian tiket di atas bus," Papar Tigor.
Banyak laporan disampaikan pengguna atau penumpang bus Damri atas pengambilan tiket di perjalanan oleh pengemudi dan manajemen melakukan tindakan tegas terhadap pengemudi tersebut. Manajemen ingin membangun Damri dengan pelayanan terbaik kepada penumpangnya.
"Nah saya melihat penolakan para pengemudi atau petugas lapangan Damri ini adalah bagian menolak perbaikan pelayanan Damri. Saya mendukung manajemen bus Damri memperbaiki layanan kepada kamu penggunanya. Saya mendukung manajemen Damri menindak tegas para pencuri uang negara dalam pelayanan Damri," tandasnya.(mg7/jpnn)