Pengamat UGM: Sudah Seharusnya Ganjar Gunakan Jargon Tuanku Rakyat
Nyarwi menambahkan semua itu kembali kepada setiap orang yang menafsirkan sebuah partai. Ada yang menganggap partai hanya loyal kepada pimpinan atau terhadap rakyat.
Apabila orang menganggap partai loyal kepada rakyat, maka jargon Ganjar berupa Tuanku ya Rakyat itu tidak kontradiktif.
“Kalau dia menafsirkan petugas partai itu hanya loyal kepada partai dan partai hanya untuk kepentingan dirinya tetapi tidak memikirkan kepentingan rakyat, mungkin itu ada kontradiksi. Tetapi, kalau partainya terus-menerus merawat dan menyadari basis dukungan politik utama adalah rakyat, maka justru itu malah tidak kontradiktif,” kata. (cuy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: