Pengangguran Turun 5,13 Persen, Terendah Sejak Reformasi
"Lalu bagi yang sudah memiliki keterampilan namun keterampilannya sudah tidak relevan karena dunianya berubah, kita kasih kesempatan untuk resklling atau memperbaharui skillnya," tandasnya.
Pada kesempatan tersebut Direktur Jenderal Binapenta dan PKK Kemenaker, Maruli A Hasoloan mengatakan, pemerintah terus berupaya membuka kesempatan kerja yang lebih besar dari pada pertambahan angkatan kerja baru. Dengan demikian diharapkan jumlah pengangguran terbuka menjadi berkurang.
“Kami apresiasi peran perusahaan di berbagai sektor dengan menghadirkan bursa kerja menjadi salah satu penyerapan tenaga kerja. Hal itu pun terus dikembangkan oleh Kemenaker agar setiap tahun penyerapan tenaga kerja terus meningkat guna menekan jumlah pengangguran,” terangnya.
Dikatakan, dalam 3 tahun terakhir, upaya penciptaan kesempatan kerja yang dilakukan oleh pemerintah telah melampui target 2 juta penempatan per tahun.
Berdasarkan data Informasi Pasar Kerja Kemenaker, pada tahun pada 2015 sebanyak 2,886 juta orang telah ditempatkan. Sedangkan pada 2016 sebanyak 2,448 juta orang dan di 2017 sebanyak 2,669 juta orang.
“Job fair merupakan upaya pemerintah mempertemukan pemberi kerja dan pencari kerja secara langsung. Kita terus mendorong agar penyelenggaraannya di berbagai daerah terus diperbanyak,” sambungnya.
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2018, mencatat jumlah angkatan kerja Indonesia sebanyak 133,94 juta orang dengan jumlah penduduk bekerja mencapai 127,07 juta orang. Sedangkan jumlah angkatan kerja yang menganggur sebanyak 6,87 juta orang (TPT 5,13 persen).
"Angka pengangguran ini mengalami penurunan jika dibandingkan survei Agustus 2017 sebanyak 7,04 juta orang penganggur," pungkasnya. (esy/jpnn)