Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pengawal Tak Akan Cuci Helm Berkeringat SBY

Senin, 23 Juni 2008 – 10:49 WIB
Pengawal Tak Akan Cuci Helm Berkeringat SBY - JPNN.COM
Presiden SBY merapikan dasi Dino Patti Jalal. Foto ini jadi salah satu ilustrasi dalam buku yang ditulis Dino.
Dino memilih tema kepemimpinan. Dalam buku tersebut, Dino seakan mengklarifikasi tudingan lawan-lawan politik SBY yang selalu menyebut SBY sebagai pemimpin peragu, tidak tegas, dan selalu tebar pesona. Itu semua dibantah Dino dalam enam bab dan 41 tulisan yang tertampung dalam 430 halaman.

’’Pemimpin mempunyai sisi penampilan luar dan sisi dalam. Sisi penampilan luar Presiden SBY sudah banyak disorot media. Yang belum banyak diketahui adalah apa yang terjadi di belakang layar dan di dalam kantor presiden,’’ kata Dino dalam kata pengantar bukunya.

Yang beda dari buku tersebut, Dino menyelipkan enam anekdot berupa cerita-cerita ringan yang menggelitik,  namun lepas dari pengamatan wartawan.

Misalnya anekdot berjudul SBY, Kontrak Politik, dan Mangga Ical. Dalam tulisan itu, Dino menceritakan suasana dalam suatu rapat kabinet. Saat itu, Menko Kesra Aburizal Bakrie yang biasanya kalem tiba-tiba melakukan interupsi. Semua peserta rapat, termasuk SBY pun, bertanya-tanya, apa yang akan disampaikan Ical.

’’Saya protes karena Pak Hatta (Mensesneg Hatta Radjasa) itu keterlaluan. Beberapa hari lalu saya kirim mangga ke rumahnya, tapi ditolak dan dikembalikan,’’ kata Ical, seperti ditulis dalam buku Dino tersebut.

Tak disangka, Wakil Presiden Jusuf Kalla tiba-tiba menyahut. ’’Wah, saya juga mau protes, Pak,’’ sahut Kalla. ’’Saya juga lapor dapat kiriman mangga dari Pak Ical. Sudah saya makan, enak sekali. Tapi, jangan-jangan itu mangga yang ditolak Pak Hatta tadi dioper ke rumah saya,’’ kata Kalla disambut tawa peserta rapat kabinet.

Ada juga anekdot berjudul Memimpin dengan Menghormati Waktu. Ini menceritakan pengalaman SBY ketika harus membuka A1 Grand Prix Championship  di Sentul. Karena macet berat, SBY memutuskan untuk naik sepeda motor dengan dibonceng pengawal bermotor.

Cerita SBY naik motor saat itu memang sudah diberitakan hampir semua media. Namun, yang tidak pernah diketahui adalah cerita unik ketika staf kepresidenan tidak siap dengan helm yang harus dipakai SBY. Terpaksa, salah seorang pengawal motor menyerahkan helmnya untuk dipakai presiden. Sayangnya, helm itu basah kuyup oleh keringat. Si pengawal motor pun ragu menyerahkan helmnya untuk SBY. Ternyata, SBY cuek saja. Dia pun memakai helm yang basah karena keringat itu sehingga bisa datang ke acara tepat waktu.

Di balik penampilan kesehariannya yang formal dan kaku, Dino Patti Djalal, juru bicara presiden bidang luar negeri, memiliki catatan menarik tentang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close