Pengelolaan Air Lebih Baik Dikelola Pemerintah
Sementara Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, enggan berkomentar banyak. Ia mengaku hanya menunggu perintah pemerintah pusat soal pengambil-alihan hak kelola air bersih tersebut.
"Kalau diserahkan ke kami ya kami ambil. Kalau BP mau kelola ya ambillah BP," kata Rudi di kantornya, Selasa (16/8).
Menurut Rudi, tata kelola air itu bukan hal sepele. Batam, saat ini, sangat bergantung pada air hujan. Jika hujan turun lebat, air dam akan terisi. Jika hujan tak turun, persediaan air habis.
Kondisi ini diperburuk dengan tidak terawasinya hutan lindung di sekitaran dam-dam. Pembalakan liar dan pembakaran hutan marak terjadi. Hutan semakin gundul untuk bisa menyerap air hujan. Belum lagi kondisi air dam yang tercemar eceng gondok dan pakan ikan dari peternakan ikan di area waduk.
"(Mengelola air) ini risikonya besar," ujar Rudi lagi.
Rudi menampik, pengelolaan air memiliki potensi besar bagi daerah. Yakni, sebagai sumber baru pendapatan asli daerah (PAD). Menurutnya, Pemko sekarang tak lagi berbicara tentang penambahan PAD lagi.
"Kita berbicara tentang bagaimana air bisa menyelamatkan kita yang ada di Batam ini," imbuhnya.
Menurutnya, siapapun yang akan mengelola air, setelah masa konsesi itu berakhir, harus memiliki komitmen untuk membersihkan dam dan daerah sekitarnya. Supaya pengelolaan air menjadi lebih baik dari sebelumnya.